Kumpulan FreeWare, Distro Linux, serta Software-Software Linux yang merupakan karya anak manusia penggemar Open Source,dkk. Pokoknya semua konten bisa masuk di blog ini.....

Wikimapia My Vilage

Kamis, 01 Desember 2011

BackTrack 5

Revolution: BackTrack 5 Telah Rilis



Tim pengembang BackTrack Dev telah merilis BackTrack 5, code name “revolution” sesuai jadwal, hasil dari kerja keras selama beberapa bulan terakhir. Edisi BT5 ini, adalah generasi baru BackTrack yang dibangun dari nol atau "built from scratch", dan diklaim membawa banyak peningkatan dibandingakan rilis-rilis sebelumnya. Sambil menikmati rehat selama beberapa minggu, tim pengembang ingin menyapaikan terima kasih kepada mereka yang memungkinkan rilis ini.

BT5 menggunakan Ubuntu Lucid LTS sebagai landasan dan mengemas kernel Linux 2.6.38, berikut patches untuk semua"wireless injection" yang relevan dan dirilis seratus persen memenuhi persyaratan open source dan GPL, dalam arti bahwa sejak BT5 telah menyediakan kode sumbernya di lumbung repositori.


Sekilas fitur terpenting yang dikemas BT5:

  • Metasploit 3.7.0 integration
  • RFMON Injection capable wireless drivers
  • Kismet
  • Nmap
  • Ophcrack
  • Ettercap
  • Wireshark (formerly known as Ethereal)
  • BeEF (Browser Exploitation Framework)
  • Hydra
  • Cisco OCS Mass Scanner, sebuah scanner untuk router-router Cisco yang cepat dan tangguh berikut telnet/enable default password.
  • Quypt (Terminal Emulator) Blackhat
  • ..dan segudang koleksi software exploits, termasuk perlengkapan dasar seperti browsers.
Tools yang tersedia di BackTrack Major umumnya digunakan untuk aneka kebutuhan pengujian keamanan, termasuk: Information Gathering, Network Mapping, Vulnerability Identification, Web Application Analysis, Radio Network Analysis (802.11, Bluetooth, RFID), Penetration (Exploit & Social Engineering Toolkit), Privilege Escalation, Maintaining Access, Digital Forensics, Reverse Engineering, dan Voice Over IP.


BT5 resminya mendukung KDE 4.6, Gnome 2.6 dan Fluxbox, sementara 6 media DVD yang diterbitkan adalah untuk KDE dan Gnome, masing dengan arsitektur intel 32 & 64 bit, dan prosesor ARM. Media 32 dan 64 bit mendukung “Forensics Mode”, yang dibooting sebagai sampel BackTrack atau “Stealth mode”, yang booting tanpa menimbulkan traffic di jaringan.


BackTrack 5 - GNOME

BackTrack 5 - KDE






Unduh file-nya di SINI

Sistem Operasi 32 bit vs 64 bit


Perbedaan Sistem Operasi 32 bit dengan 64 bit


Apa itu ea OS 32 bit ama 64 bit...???? sering denger tapi g tau maksudny..!!!!
kali ini admin akhan share mengenai apa sich OS 32 bit dan 64 bit...????
cek kit dot...!!!
Perbedaan yang paling dasar adalah  32-bit dan 64-bit mengacu pada cara komputer prosesor (CPU) menangani proses. 64-bit versi Windows menangani sejumlah besar random access memory (RAM) lebih efektif daripada sistem 32-bit.
Untuk menginstal OS versi 64-bit kita harus mempunyai CPU pada sistem anda yang mampu menjalankan Windows versi 64-bit. Manfaat menggunakan 64-bit sistem operasi paling jelas ketika kita mempunyai RAM dalam jumlah besar yang terpasang pada komputer kita, biasanya 4 GB RAM atau lebih. Dalam kasus tersebut, karena 64-bit sistem operasi dapat menangani sejumlah besar memori yang lebih efisien daripada sistem operasi 32-bit. Sistem operasi 64-bit dapat lebih responsif ketika menjalankan beberapa program pada waktu yang sama dan sering beralih antar program.
Banyak program yang bisa berjalan, tetapi program 32-bit akan berjalan lebih lambat di sistem operasi 64-bit dan driver 32-bit tidak bisa berjalan pada sistem operasi 64-bit.
Semua program 64-bit tidak dapat berjalan pada sistem operasi 32-bit. Begitu pula driver-drivernya.
  • Perbedaan yang paling signifikan adalah OS 64 bit mampu menangani memori / RAM hingga 192 GB (Windows 64 Home Edition dibatasi 16GB dengan alasan lisensi), sementara OS 32 bit hanya mampu menangani maksimal 4GB RAM. Beberapa chip modern memiliki teknologi PAE (Physical Address Extension) yang memungkinkan OS 32 bit menangani hingga 64GB RAM, namun memerlukan aplikasi yang mendukung teknologi itu, yang jarang dimiliki aplikasi biasa.
  • Selain itu, OS 32 bit akan kesulitan menangani file yang berukuran diatas 4GB, padahal perkembangan multimedia terkadang membuat kita berurusan dengan file sebesar gajah bengkak. Menangani file seperti ini akan membuat sistem sering memanfaatkan virtual memory / swap memory sehingga memperlambat kerja dan membuat harddisk bekerja keras.
  • OS 64 bit juga memiliki beberapa keunggulan lain seperti perhitungan numerik, enkripsi, dll akan dapat memanfaatkan lebar jalur 64 bit sehingga prosesnya menjadi lebih cepat. Perhitungan floating-point juga dapat lebih presisi sehingga creep-error menjadi lebih kecil.

Rabu, 30 November 2011

Uji Kartu Grafis AMD


Uji Kartu Grafis AMD Kelas Entry-Level

Hay Guys,,,gmna kabar..??? smoga tetep slalu luar biasa da lebih luar biasa...!!!!!
setelah surving di mbah2 admin,,admin menemukan artikel eang cukup menarik bagi penggemar game eang mau meng-update hardware-ny...!!!! check it dot...!!!!




Serunya persaingan kartu grafis kelas atas membuat kita agak sedikit lupa terhadap kartu grafis kelas entry-level. Di samping kinerjanya yang seadanya, sebenarnya kartu grafis entry-level tetap memiliki daya tariknya tersendiri, seperti tiga kartu grafis entrylevel dari AMD ini.

Kalau kita perhatikan, persaingan kartu grafis yang terjadi saat ini cenderung ramai hanya di kelas mainstream dan high-end saja. Kita selalu disuguhi fakta bagaimana AMD dan Nvidia saling menyerang satu sama lain dengan produkproduk kartu grafis mainstream dan high-endmereka.

Sebut saja persaingan antara Radeon HD 6950 dan GeForce GTX 590. Atau, perang di kelasmainstream antara Radeon HD 6850 dan GeForce GTX 560 Ti. Begitu pula para pabrikan. Vendor-vendor seperti Asus, MSI, HIS, Sapphire, Winfast, dan yang lainnya, berlomba-lomba meluncurkan produk-produk berbasiskan chip grafis tersebut dalam berbagai varian.
Tapi, masih ada satu segmen lagi yang menurut kami terasa agak “sepi” dan “kurang perhatian”. Ya, kartu grafis kelas entry-level. Jumlah produk kartu grafis di kelas ini cenderung agak sedikit dengan inovasi minim.Varian-varian barunya pun agak jarang. Lihatlah Nvidia. Untuk GeForce seri 5, sampai tulisan ini dibuat, Nvidia hanya memiliki satu varian di kelasentry-level, yaitu GeForce GT 520. Selain GeForce GT 520, Nvidia hanya mengandalkan varian dari seri sebelumnya seperti GeForce GT 430.
Sebenarnya, minimnya varian-varian di kelas entrylevel ini bisa dimaklumi. Para enthusiast-user yang gemar bermain game terbaru tentunya membutuhkan kartu grafis yang mampu mengolah game dengan baik. Sementara kartu grafis kelas entry-level umumnya memiliki kemampuan yang terbatas untuk urusan tersebut. Padahal di balik keterbatasnya dari sisi kinerja dalam game, kartu grafis kelas entry-level memiliki beberapa keunggulan sendiri. Harga yang terjangkau jelas menjadi poin utama. Selain itu, kartu grafis di kelas ini juga bisa diandalkan untuk keperluan multimedia seperti menonton video definisi tinggi. Konsumsi daya kartu grafis entrylevel pun sangat irit.
Kalau tadi kami baru menyebut kartu grafis entry-level dari Nvidia, AMD juga memiliki kartu grafis entry-level di seri Radeon HD 6000. Tak tanggung-tanggung, AMD tampak lebih serius mengisi pasar ini kali ini dengan meluncurkan beberapa seri sekaligus. Nah, pada bahasan kali ini kami mencoba untuk menguji kinerja beberapa kartu grafis entrylevel dari AMD. Pengujian yang kami lakukan meliputi kinerja untuk urusan multimedia, game, sekaligus membandingkannya dengan kartu grafis yang berada di atasnya.


Mengisi Kelas Entry-Level


Untuk kelas entry-level di Radeon seri HD 6000, AMD saat ini sudah menyiapkan dua chipset utama, yaitu Caicos dan Turks. Kedua chipset tersebut masih bercabang lagi menjadi beberapa seri kartu grafis.
Caicos misalnya merupakan chipset paling dasar dari keluarga AMD saat ini. Produk ini merupakan basis dari kartu grafis AMD Radeon HD 6450. Sementara Turks yang berada sedikit di atasnya menjadi basis dari Radeon HD 6570 dan HD 6670. Ketiga kartu grafis tersebut juga masih dibedakan lagi antara varian memori GDDR3 dan GDDR5.

Sebagai yang tertinggi di kelasnya, AMD Radeon HD 6670 memiliki spesifikasi yang cukup lumayan. Kartu grafis berbasischipset Turks ini dibekali dengan kecepatan core sebesar 800 MHz dengan kecepatan memori 4000 MHz untuk varian GDDR5. Kartu grafis ini memiliki 480 SP (shader processor) dan dukungan terhadap DirectX 11.
Dibekali dengan chipset yang sama, Radeon HD 6570 memiliki spesifikasi yang hampir mirip dengan HD 6670. Samasama memiliki memiliki 480 SP dan memori berkecepatan 4000 MHz (varian GDDR5), Radeon HD 6570 memiliki kecepatan coreyang lebih rendah, yaitu 650 MHz. Selebihnya, kartu grafis ini memiliki featuredan kemampuan yang sama dengan HD 6670.

Nah, AMD Radeon HD 6450 adalah varian kartu grafis paling rendah di keluarga Radeon HD 6000. Kartu grafis berbasis Caicos ini memiliki lebar jalur data 64-bit saja, sedangkan yang lain minimal sudah menggunakan jalur 128-bit. Sebagai kartu grafis paling rendah, tentunya kartu grafis ini memiliki spesifikasi yang seadanya juga. Tapi, sebagai gantinya, kartu grafis ini memiliki konsumsi daya yang paling rendah pula, yaitu sekitar 27 watt saja. 

Radeon HD 6670
Radeon HD 6570
Radeon HD 6450
Core
Turks
Turks
Caicos
Core Clock
800 MHz
650 MHz
750 MHz
Memory Clock
1800 MHz (GDDR3) / 4000 MHz (GDDR5)
1800 MHz (GDDR3) / 4000 MHz (GDDR5)
1600 MHz (GDDR3) / 3600 MHz (GDDR5)
Memory Interface
128-bit
128-bit
64-bit
Shader
480
480
160


Untuk mengetahui detail lengkap spesifikasi ketiga kartu grafis tersebut, simak tabel di atas.




Jagoan Multimedia




Dari sisi kemampuan multimedia, ketiga jagoan AMD di kelas entry-level ini jelas sangat bisa diandalkan. 
Ketiga kartu grafis tersebut (termasuk Radeon HD 6450) mampu memutar video mulai dari DVD, high-definition 1080p, hingga Blu-ray dengan baik dan lancar, tanpa membebani prosesor (CPU) secara berlebihan. Selain itu, ketiga kartu grafis ini juga mendukung tampilan tiga dimensi stereoscopic melalui feature HD3D.
Ketiga kartu grafis berbasis Turks dan Caicos ini mendukung hardware decoding untuk berbagai macam format video. Sebut saja DivX, XviD, MPEG2-HD, MPEG4-AVC, WMV-HD, VC-1, Flash, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kemampuan tersebut membuat ketiga kartu grafis ini menjadi kandidat yang sangat baik apabila Anda ingin membangun sebuah HTPC. Apalagi pilihan keluaran yang tersedia juga lengkap, termasuk HDMI.





Kinerja Game



Kalau AMD Radeon HD 6670, 6570, dan 6450 merupakan kartu grafis yang sangat memadai untuk keperluan multimedia, lalu bagaimana dengan kinerjanya untuk menjalankan game?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ketiga kartu grafis tersebut memang dibuat bukan untuk menjalankan game terbaru yang umumnya membutuhkan spesifikasi yang tinggi. Namun untuk Radeon HD 6670, kartu grafis ini tampaknya masih cukup mampu menjalankan gameseperti DiRT 3 pada resolusi dan setting detail level sedang dengan lancar.
Ketika detail dinaikkan pun, kartu grafis ini masih mampu menghasilkan frame-rate di kisaran 30 fps. Namun kami tidak merekomendasikan Anda melakukan hal ini karena akan menurunkan frame-rate pada bagian-bagian tertentu.
Sementara untuk Radeon HD 6450, kartu grafis Caicos ini sepertinya memang lebih cocok digunakan untuk keperluan HTPC saja. Kinerja olah grafisnya untuk menangani game sangat jauh dari cukup. Seluruh aplikasi uji dan game yang kami gunakan hanya mampu dijalankan dengan framerate di bawah 30 fps. Bahkan beberapa ada yang di bawah 10 fps.
Kalaupun Anda memaksakan diri ingin bermain game dengan kartu grafis ini, kartu grafis ini mungkin masih bisa menjalankan aneka game lawas yang tidak membutuhkan spesifikasi terlalu tinggi.




Kesimpulan

Ketiga kartu grafis AMD kelas entry-level ini, Radeon HD 6670, 6570, dan 6450, sejatinya memang bukan ditujukan untuk bermain game.




Menurut kami, keunggulan utama ketiga kartu grafis ini terletak pada kemampuan multimedianya yang sangat baik, di samping harganya yang terjangkau juga.
Pengecualian khusus kami berikan pada Radeon HD 6670.
Di balik bentuknya yang mini itu, ternyata kartu grafis ini memiliki kemampuan yang cukup bisa diperhitungkan. Anda hanya perlu menyesuaikan sedikit pengaturan detail gambar agar dapat menjalankan game dengan lancar pada kartu grafis ini.
Untuk mengetahui hasil uji lengkapnya, simak grafik hasil uji kami di bawah ini.